Kamis, 18 Juli 2013

Melawan Jalan Tuhan

19 July 2013  

Bacaan : Kisah Para Rasul 19:21-40
Pujian : KJ 406
Nats : “Kira-kira pada waktu itu timbul huru hara besar mengenai jalan Tuhan”(ayat 23)
Beberapa kali ditayangkan di TV reporter mewawancarai peserta demonstrasi, tentang apa tujuan mengikuti demo. Ternyata jawabannya cukup mengejutkan: “Saya tidak tahu, hanya disuruh berkumpul di sini untuk demo”. Mereka hanya diperalat menyampaikan aspirasi orang yang berkepentingan. Gambaran tersebut serupa dengan kejadian huru-hara di Efesus.
Demetrius seorang yang pekerjaannya membuat patung-patung sesembahan telah menggerakkan tukang-tukang dan orang banyak untuk mengadakan huru-hara di gedung kesenian dengan menghasut, membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan bahwa Paulus menyatakan apa yang dibuat manusia bukanlah dewa.
Sebenarnya Demetrius khawatir kalau sumber penghasilan mereka terancam sebab melihat banyak orang menjadi Kristen yang tidak menyembah patung-patung tersebut. Dengan berpura-pura mementingkan penghormatan terhadap dewi Artemis mereka mengadakan huru-hara. Sebagian besar dari mereka sebenarnya tidak tahu untuk apa mereka berkumpul dan membuat huru-hara. Di pihak lain panitera juga, demi nama baiknya di hadapan pejabat, memanfaatkan situasi tersebut dengan berpura-pura menyelamatkan Paulus dan bisa meredam huru-hara.
Efesus terkenal sebagai pusat penyembahan berhala. Dari keadaan itulah Rasul Paulus ingin menyelamatkan warga Efesus dengan mengajarkan ajaran Kristus tentang kebenaran, kekudusan, keselamatan, mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta menjauhi penyembahan berhala. Dengan demikian diharapkan mereka bisa meninggalkan kehidupan lama untuk berubah menjadi pola hidup baru di dalam Kristus.
Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah pernah melakukan sesuatu tanpa mengetahui tujuan dari apa yang kita lakukan? Tujuan kita sudah jelas yaitu keselamatan dan kehidupan kekal bersama Tuhan Yesus. Dengan iman yang mantab kita tidak mudah dipengaruhi melakukan sesuatu untuk tujuan yang tidak jelas. (Sri)
Pemenang dalam kehidupan adalah orang yang sejuk di tempat panas, tetap manis di tempat pahit dan tetap tenang di tempat badai. (Pranata Xavier)